Anak Suka Bermain Sendiri

Anak Suka Bermain Sendiri

Karakter anak yang memang introvert

Setiap anak mungkin memang memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan hal ini sebetulnya merupakan sesuatu yang sangat wajar. Orangtua juga tidak bisa memaksakan anaknya untuk memiliki karakter tertentu karena hal tersebut merupakan bawaan sejak awal, entah itu mungkin memiliki kepribadian yang introvert atau justru ekstrovert.

Jika orangtua menemukan bahwa anak-anaknya lebih senang bermain sendiri, maka bisa dipastikan bahwa sang anak memiliki kepribadian introvert. Interaksi sosial yang terlalu intens ternyata dapat menguras energi yang mereka miliki, sehingga akan lebih nyaman dan aman untuk bermain sendiri.

Kreativitas dan imajinasinya tinggi

Anak-anak yang secara aktif bermain setiap hari memang biasanya memiliki daya imajinasi yang tinggi. Pada usia anak memang biasanya imajinasi tersebut akan terus terlatih seiring berjalannya waktu, sehingga anak pun dapat menggunakan imajinasinya secara bebas dan mengeksplor banyak hal yang ada di sekitar.

Sama halnya apabila anak tampak lebih senang bermain sendiri karena biasanya kreativitas dan daya imajinasi yang dimilikinya juga akan lebih bebas. Anak jadi tidak mudah terdistraksi saat bermain sendiri, sehingga hal ini membawa dampak yang sangat bagus dalam merangsang perkembangan kognitif dan emosional yang dimilikinya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tablet Termurah untuk Belajar dan Bermain Anak

Bagaimana Anak Harus Bersikap?

Sebagai anak yang sering dibandingkan, penting untuk mengembangkan sikap yang sehat dalam menghadapi situasi ini.

Jalin Komunikasi Terbuka

Bangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak Anda dengan mengajak mereka berbicara tentang impian, tujuan, dan tantangan yang mereka hadapi.

Buat suasana yang nyaman dan aman di mana mereka merasa bebas untuk berbagi pemikiran dan perasaan mereka tanpa takut dihakimi atau dibandingkan.

Komunikasi yang terbuka membantu Anda memahami perspektif dan kebutuhan anak, sehingga Anda bisa memberikan dukungan yang tepat dan relevan.

Jadilah pendengar yang baik dan berikan saran yang konstruktif tanpa harus membandingkannya dengan orang lain.

Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan empati terhadap apa yang mereka sampaikan.

Ketika memberikan saran, fokuslah pada pengembangan dan pertumbuhan pribadi anak, serta berikan dorongan yang membangun kepercayaan diri mereka.

Dengan cara ini, Anda membantu anak-anak merasa didukung dan dihargai, yang pada akhirnya memperkuat hubungan Anda dan mendorong mereka untuk mencapai tujuan mereka dengan percaya diri.

Membandingkan karier anak-anak adalah praktik yang umum terjadi dalam masyarakat kita.

Tapi, penting untuk diingat kalau perbandingan semacam itu bisa berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis anak.

Sebagai anak, penting untuk tetap fokus pada tujuan pribadi dan berkomunikasi dengan orangtua.

Sebagai orangtua, memberikan dukungan positif dan menghargai keunikan anak adalah kunci untuk membantu mereka mencapai potensi penuh mereka tanpa perlu membandingkan dengan orang lain.

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih, kita bisa membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri, siap untuk menghadapi tantangan dunia dengan kepercayaan diri yang kokoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Worklife Selengkapnya

Sejumlah anak bermain boneka Shimajiro di Yayasan Bina Matahari Bangsa, Jakarta, Kamis 7 Juni 2018.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Komunikasikan Perasaan Anda

Kalau perbandingan yang dilakukan orangtua Anda membuat Anda merasa tidak nyaman, penting untuk membicarakannya dengan mereka secara jujur.

Komunikasi yang terbuka bisa membantu mereka memahami perasaan Anda dan menyadari dampak negatif dari perbandingan tersebut.

Saat berbicara, sampaikan perasaan Anda dengan tenang dan jelas, jelaskan bagaimana perbandingan itu mempengaruhi motivasi dan kepercayaan diri Anda.

Sampaikan kalau Anda ingin didukung sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pribadi Anda. Jelaskan kalau setiap orang punya jalur hidup yang berbeda dan Anda punya impian serta tujuan yang ingin dicapai berdasarkan minat dan nilai-nilai Anda sendiri.

Dengan berbicara secara terbuka, Anda bisa membantu orangtua memahami perspektif Anda dan membangun dukungan yang lebih positif serta membangun hubungan yang lebih sehat dan mendukung.

Gunakan perbandingan sebagai motivasi untuk meningkatkan diri Anda, bukan sebagai alasan untuk merasa kurang.

Alih-alih merasa tertekan atau tidak cukup baik karena dibandingkan dengan orang lain, jadikan perbandingan tersebut sebagai pendorong untuk lebih berusaha dan mengembangkan kemampuan Anda.

Fokus pada aspek positif yang bisa Anda pelajari dari keberhasilan orang lain dan terapkan pembelajaran tersebut untuk mencapai tujuan Anda sendiri.

Tetapkan tujuan pribadi dan bekerja keras untuk mencapainya, tapi pastikan kalau tujuan tersebut adalah sesuatu yang Anda inginkan, bukan sekadar untuk memenuhi harapan orang lain. Menetapkan tujuan yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai pribadi Anda akan membuat Anda lebih termotivasi dan bersemangat dalam mencapainya.

Dengan mengejar tujuan yang benar-benar Anda inginkan, Anda akan merasa lebih puas dan bahagia dengan pencapaian Anda, terlepas dari bagaimana pencapaian tersebut dibandingkan dengan orang lain.

Jangan Membiarkan Perbandingan Mendefinisikan Anda

Ingatlah kalau setiap orang punya jalur hidup yang berbeda. Apa yang dianggap sebagai kesuksesan oleh orangtua Anda mungkin bukanlah tujuan yang Anda inginkan.

Setiap individu punya impian, minat, dan nilai-nilai yang unik, sehingga penting untuk mengenali dan menghormati perbedaan tersebut.

Kesuksesan tidak selalu berarti hal yang sama bagi setiap orang; bagi sebagian orang, itu mungkin berarti karier yang cemerlang, sementara bagi yang lain, itu bisa berarti kehidupan yang seimbang dan harmonis.

Fokuslah pada apa yang membuat Anda bahagia dan merasa terpenuhi. Tentukan tujuan hidup Anda berdasarkan apa yang benar-benar Anda inginkan, bukan sekadar untuk memenuhi harapan orang lain.

Dengan mengejar apa yang membuat Anda merasa bahagia dan puas, Anda akan lebih termotivasi dan lebih mungkin mencapai kesuksesan yang berarti bagi Anda.

Mengenali dan menghargai jalur hidup Anda sendiri akan membantu Anda menjalani kehidupan yang lebih otentik dan memuaskan.

Lebih merasa aman saat bermain sendiri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Setiap orangtua pasti paham betul bahwa anak-anak biasanya akan selalu terlibat dalam pertengkaran kecil saat bermain dengan teman sebayanya. Sebetulnya hal tersebut bukan menjadi masalah selama orangtua bisa sigap dalam membantu anak agar bisa segera berbaikan dan tidak lagi bertengkar, sehingga bisa main kembali dengan riang.

Sayangnya ada beberapa anak yang pada dasarnya memang sudah merasa lebih aman dan nyaman apabila bermain sendiri, sebab anak memiliki ruang untuk merenung dan memahami perasaannya sendiri. Selain itu, pemrosesan emosi yang dimiliki anak juga cenderung berbeda-beda, sehingga membuat anak lebih memilih untuk bermain sendiri saja dibandingkan bergabung dengan teman sebayanya.

Fokus pada Dukungan Positif

Alih-alih membandingkan, berikan dukungan dan dorongan positif kepada anak-anak Anda.

Fokus pada usaha dan pencapaian mereka sendiri, sekecil apapun itu, dan akui setiap langkah maju yang mereka ambil.

Memberikan pujian dan pengakuan atas usaha mereka akan meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi anak, sehingga mereka merasa dihargai dan didukung dalam setiap upaya yang mereka lakukan.

Kenali usaha dan pencapaian anak Anda dan bantu mereka untuk terus berkembang dengan cara yang sehat.

Berikan bimbingan dan dukungan yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan mereka, sambil menghargai proses dan usaha yang mereka lalui.

Dengan memberikan dukungan yang positif dan konstruktif, Anda membantu anak-anak membangun fondasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang sejati, sesuai dengan potensi dan impian mereka sendiri.

Hal yang Perlu Bunda Perhatikan

Saat Bunda membiarkan Si Kecil bermain sendiri, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yaitu:

Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah memastikan lingkungan tempat bermain Si Kecil bebas dari peralatan listrik, benda tajam, atau barang-barang lain yang bisa membahayakannya.

Selain itu, lapisi dinding dan lantai dengan benda yang empuk, seperti busa, guna mencegah anak terluka seandainya ia terjatuh.

Membiarkan Si Kecil bermain sendiri bukan berarti Bunda tidak mengawasinya sama sekali, lho. Jika usia Si Kecil masih di bawah 1 tahun, Bunda disarankan untuk tetap mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh dan mengajaknya berbicara setiap beberapa menit. Hal ini bermanfaat untuk memberikan Si Kecil rasa aman.

Seiring dengan pertambahan usianya, Bunda boleh meninggalkannya bermain sendiri dalam jangka waktu singkat. Namun, jangan lupa untuk selalu mengawasinya dari kejauhan, agar Si Kecil tetap aman.

Bermain sendiri bisa membawa banyak dampak positif untuk anak. Akan tetapi, tetap berikan Si Kecil waktu bermain bersama Bunda, Ayah, atau dengan teman-teman sebayanya, ya.

Anak yang dibiasakan bermain sendiri memang bisa lebih mandiri. Meski begitu, jika Si Kecil sudah memasuki usia 3–5 tahun dan dia tetap asik bermain sendiri atau bahkan tidak peduli dan menolak untuk bermain dengan teman sebayanya, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak.

Let’s watch this show on the app!

Scan this QR to download the Vidio app.

Hanya terisolasiMengecualikan Terisolasi

Tidak jarang kita mendengar orangtua membanding-bandingkan karier anak-anak mereka dengan karier anak-anak orang lain. Hal ini bisa jadi terasa menyebalkan atau bahkan menyakitkan bagi anak yang dibandingkan, betul kan?

Tapi, apa yang sebenarnya melatarbelakangi perilaku ini?

Memiliki kemandirian dan kontrol pribadi

Gaya bermain yang dilakukan setiap anak mungkin akan berbeda-beda, sehingga hal ini akan sedikit banyak menentukan cara anak dalam berinteraksi dan berperilaku sehari-hari. Sama halnya apabila orangtua menyadari bahwa anak-anaknya ternyata lebih senang bermain sendiri, sehingga hal ini menjadi penanda dari kemandirian yang dimilikinya.

Bermain sendiri memang akan memberi anak-anak kesempatan untuk mengendalikan situasi secara penuh. Selain itu, anak juga bisa lebih mandiri dalam menentukan permainan, aturan, tempo, hingga kontrol pribadi yang dimiliki dalam bermain. Hal inilah yang secara otomatis akan meningkatkan kemandirian dan kontrol anak terhadap dirinya sendiri.